
Pendaki bernama Wendi Ibnu Al Farizi (23) dilaporkan hilang di Gunung Manglayang, Kampung Ciloa, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Sumedang.
Humas SAR Bandung Seni Wulandari mengatakan Wendi memulai pendakian pada Minggu (16/2). Namun, belakangan dilaporkan hilang.
Pencarian dilakukan pada Rabu (19/2) dengan menggunakan pantauan udara menggunakan drone. Kemudian Tim SAR Gabungan juga melakukan penyisiran dari Basecamp Barubeureum menuju posisi terakhir Wendi di puncak bayangan.

Pencarian ke lokasi terakhir pendaki berkomunikasi dilakukan karena kemungkinan besar dia masih berada di sana. Penyisiran juga dilakukan di beberapa titik lokasi lain di puncak bayangan.
Menurut Seni, setelah tiba di lokasi, tim dibagi menjadi dua regu. Menjelang malam, Wendi ditemukan.
"Sekitar pukul 18.00 WIB survivor atas nama wendi (23) ditemukan dalam keadaan selamat tengah berjalan menuju posko pendakian dengan koordinat penemuan 6°52'48.26"S 107°45'22.37"E," demikian keterangan yang dibagikan oleh Seni kepada wartawan.

Pendaki tersebut ditemukan dalam kondisi basah kuyup. Saat mengevakuasi, Tim SAR mengganti pakaian pendaki itu dan langsung melakukan pengecekan kesehatan.
"Selanjutnya survivor akan dievakuasi atau diantarkan ke rumah yang bersangkutan di daerah Kecamatan Rancaekek Kab. Bandung," kata Seni.
"Dengan telah ditemukannya survivor maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing masing," ucapnya.

Tak dijelaskan kronologi Wendi bisa tersesat di gunung tersebut. Termasuk apakah dia mendaki seorang diri atau bersama orang lain.
Adapun unsur SAR yang terlibat evakuasi yakni Basarnas, Kantor SAR Bandung, SAR Brimob Polda Jabar, BPBD Kabupaten Sumedang, Satpol PP, Polsek setempat, Koramil setempat, SAR Unpad, Riksa Bumi, Kompas Smanja, Mahatva Unpad, Little Ambulance, Jungle Ghost, BC Barubeureum dan PA Bandung Raya.