
Menjelang Ramadan, dunia fashion kembali diramaikan dengan peluncuran pakaian-pakaian Islami. Di antaranya ada gamis, abaya, dan kaftan yang umumnya dikenakan kaum hawa pada saat Lebaran.
Sekilas, ketiga pakaian itu tampak sama dari segi model. Potongannya lurus dari bahu hingga kaki, longgar, dan mampu menutup aurat perempuan dengan sempurna.
Namun, tentunya tetap terdapat perbedaan gamis, abaya, dan kaftan yang harus diketahui setiap Muslimah. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Perbedaan Gamis, Abaya, dan Kaftan

Untuk memahami perbedaan gamis, abaya, dan kaftan, kamu bisa menyimak masing-masing definisinya yang dirangkum dari laman Jellabiya dan Sivana berikut ini.
1. Gamis
Gamis sering juga disebut jubah panjang yang longgar. Namun, potongannya tidak terlalu lebar, sehingga masih terasa cukup pas di badan.
Pada dasarnya, gamis hanya berupa kain polos tanpa tambahan hiasan apa pun. Warna yang kerap dipilih muslimah pun adalah hitam untuk menyamarkan bentuk tubuh.
Namun, seiring dengan perkembangan fashion yang semakin pesat, busana gamis tak ketinggalan inovasi. Kini, mulai banyak ditemukan gamis modern dengan tambahan hiasan atau aksesori. Model potongannya pun semakin unik, tidak hanya lurus dan longgar.
Warna-warna gamis juga semakin variatif, mulai dari warna gelap hingga cerah tapi tetap soft. Tentunya, penambahan aksen modern pada gamis tak membuat busana ini kehilangan esensinya, yakni sebagai penutup aurat perempuan Muslim yang sederhana dan tidak berlebihan.
2. Abaya

Abaya adalah pakaian dari Timur Tengah yang hampir mirip seperti gamis. Bedanya, potongan abaya lebih lebar dan longgar, sehingga bentuk asli tubuh tak akan kelihatan.
Busana ini juga memiliki panjang yang biasanya melebihi pergelangan kaki, serta garis leher yang cukup tinggi. Jadi, dapat menutupi tubuh secara keseluruhan meskipun penggunanya bergerak aktif.
Biasanya abaya terbuat dari kain yang ringan dan menyerap keringat seperti katun, sifon, atau sutra, sehingga nyaman dikenakan di berbagai iklim. Warna utama abaya adalah hitam, tetapi kini hadir pula abaya dalam berbagai warna.
3. Kaftan
Kaftan merupakan busana yang memiliki sejarah panjang. Busana ini telah ada sejak zaman Mesir kuno, Persia, Kekaisaran Ottoman, dan Mesopotamia. Pada abad ke-12, kaftan hanya dikenakan oleh bangsawan sebagai simbol kekuasaan dan status.
Namun, sekitar abad ke-17, pakaian ini merambah ke kelas menengah dan populer di negara-negara Timur Tengah serta Afrika Utara. Umumnya, kaftan terbuat dari sutra, linen, katun, atau jenis kain longgar lainnya.
Sama seperti gamis dan abaya, kaftan juga berpotongan panjang. Modelnya pun longgar dan tidak membentuk tubuh. Namun, biasanya kaftan memiliki potongan lengan yang lebih pendek atau tidak mencapai pergelangan tangan.
Selain itu, sebagian besar kaftan dilengkapi dengan hiasan detail, payet, atau motif yang mempercantik tampilannya.
Baca Juga: Perbedaan Hijab, Jilbab, dan Kerudung yang Wajib Dipahami Muslimah