TDA Semarang Gandeng BEI dan Trimegah Sekuritas Gelar Diskusi Investasi

19 jam yang lalu 2
TDA Semarang Gandeng BEI dan Trimegah Sekuritas Gelar Diskusi Investasi

Semarang - Komunitas pengusaha Tangan Di Atas (TDA) daerah Semarang menggelar diskusi investasi bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Trimegah Sekuritas, serta Persatuan Persaudaraan Alumni Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto. Acara digelar di Heritage Funimart, Mijen, Semarang, pada Rabu (26/2/2025).

Diskusi itu dilatarbelakangi pada fakta bahwa literasi investasi di Indonesia masih tergolong rendah. Hanya mencapai 5% dari total populasi. Jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura.

Padahal, dengan strategi yang tepat, investasi di pasar modal dapat menjadi jalan bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan aset mereka dan melawan dampak inflasi.

TDA Semarang Gandeng BEI dan Trimegah Sekuritas Gelar Diskusi Investasi (1)

Hal ini menjadi sorotan utama dalam acara diskusi investasi bertajuk 'Bagaimana Strategi Investasi yang Menguntungkan di Pasar Modal' yang diselenggarakan oleh Club Investasi Komunitas Entrepreneur Tangan Di Atas (TDA) Semarang.

Acara ini menghadirkan tiga pembicara utama yang berpengalaman dalam dunia investasi dan pasar modal. Eri Sasmita, seorang investor saham sekaligus Owner Furnimart yang bergerak di industri mebel ekspor, berbagi pandangannya tentang pentingnya memahami fundamental perusahaan sebelum membeli saham.

“Membeli saham itu ibarat membeli bisnis. Kita harus memahami dengan baik perusahaan yang kita beli agar tidak terjebak dalam investasi yang merugikan,” tegasnya.

Fanny Rifqi El Faud, Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah, menyoroti pentingnya meningkatkan literasi investasi di Indonesia.

Menurutnya, BEI berperan sebagai fasilitator dan regulator dalam perdagangan efek di Indonesia, memberikan peluang bagi perusahaan yang membutuhkan modal untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) dan bagi masyarakat yang memiliki dana lebih untuk berinvestasi secara cerdas di pasar modal.

Sementara itu, Primansyah Kristanto, Investment Communicator dari Trimegah Sekuritas, menekankan pentingnya memahami profil risiko sebelum berinvestasi.

“Investasi harus dilakukan dengan pemahaman yang matang. Jangan sampai kita membeli saham hanya karena tren atau fear of missing out (FOMO). Setiap investor harus mengenali risk appetite mereka sebelum menentukan instrumen investasi yang sesuai,” ungkapnya.

Ketua TDA Semarang, Eko Novianto, menyampaikan bahwa pembentukan Club Investasi bertujuan untuk membantu para anggota TDA yang merupakan pemilik bisnis agar dapat berpindah dari kuadran pebisnis ke kuadran investor.

Free cash yang dimiliki para anggota, jika belum ada alokasi penggunaan yang jelas, sebaiknya diinvestasikan ke instrumen investasi yang tepat agar tidak tergerus inflasi,” ujarnya.

Acara ini dihadiri 30 peserta dari kalangan pebisnis dan investor pemula yang ingin memahami lebih dalam mengenai strategi investasi di pasar modal. Diskusi interaktif yang berlangsung turut memberikan wawasan praktis bagi peserta dalam menentukan langkah investasi yang lebih cerdas dan menguntungkan.

Dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman mengenai investasi, diharapkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk mengembangkan aset dan mencapai kebebasan finansial di masa depan.

Club Investasi TDA Semarang bersama mitra-mitranya akan terus berupaya memberikan edukasi dan pendampingan bagi para investor pemula agar dapat berinvestasi dengan lebih percaya diri dan terarah.

Baca Seluruh Artikel